Inilah Cecilia......................

☺☻ Hello..... welcome to my blog.... Humm..... yeaay.... Thank you for visiting .... Hahahahahaa... ☺☻

Sabtu, 06 November 2010

Seorang pelayan....

Kata pelayan yang saya maksud adalah dalam ruang lingkup kekristenan. Jika anda bukan umat kiristiani janganlah takut membaca artikel ini. Bacaan ini hanya sekedar artikel ringan yang mungkin bisa menambah wawasan anda tentang keinginan anda mengetahui sebagian tentang kekristenan.



Pelayan yang saya maksud kali ini adalah orang-orang yang bekerja di gereja. Bekerja dan melakukan sesuatu di gereja berdasar dari talenta yang di miliki sebagai bukti nyata bahwa kita ingin memberikan yang terbaik untuk TUHAN dalam ibadah kita.
Setahu saya, di jaman alkitab (SM) mereka yang di sebut pelayan adalah orang-orang yang membantu penyebaran Injil di tengah-tengah masyarakat.
Identik dengan kata 'menyebarkan', banyak orang berpikir bahwa pelayan TUHAN adalah para penginjil yang berkhotbah kemana-mana. Tidak salah, seorang penginjil juga seorang pelayan TUHAN yang melayani di bidang pengkabaran tentang isi Alkitab dan pengertian-pengertiannya. Dewasa ini saya melihat arti kata "pelayan" semakin luas dan memiliki banyak arti. Bahkan tidak sedikit yang malah menyalahartikannya.
Berikut kutipan bacaan yang saya dapatkan di google tentang arti kata pelayanan:
"Dari dua pengartian, kata ‘pelayanan’ memantik kegelisahan tersendiri bagi saya. Penasaran, saya melihat halaman 646 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata ‘pelayanan’ yang menempati posisi kata benda punya tiga arti, 
1) perihal atau cara melayani, 
2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan, 
3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa."
(sumber : kedaisinau.multiply.com)

Hm, jujur saja saya orang yang tidak terlalu gemar membaca. Namun saya akan sangat bersemangat membaca hal-hal yang memang ingin saya ketahui. Bisa jadi saya mungkin bukan tipe orang yang menjadikan perpustakaan sebagai tempat bersantai. Saya akan kesana jika saya membutuhkan satu informasi saja dan tidak membaca semua buku yang 'kelihatannya' menarik. Karena itu saya hanya bisa memberikan 1 kutipan saja dari sumber lain tentang arti dari kata pelayan.



Sekitar bulan September silam saya mengikuti kegiatan berlibur yang di adakan pemuda gereja di tempat saya di gembalakan. Pembina liburan saat itu adalah seorang penyanyi rohani bernama Jason (pencipta lagu "Sentuh Hatiku"). Ia mengucapkan suatu kata-kata yang kembali mengingatkanku. Kutipan kata-kata ini sering saya dengar namun di pertajam kembali dan saat itu sangat kena dengan keadaan saya yang menjadi seorang pelayan di bidang multimedia saat itu. Bunyinya begini :
"Orang yang melayani, belum tentu mengasihi TUHAN. Mungkin mau mejeng, mungkin mau cari jodoh di tempat kita, kita tidak tahu. Tapi orang yang mengasihi TUHAN, dia pasti melayani..."
Waw, sangat menegur. "Orang yang melayani, belum tentu mengasihi TUHAN. Tapi orang yang mengasihi TUHAN, dia pasti melayani"

Awalnya saya ingin berbicara sedikit tentang pengertian 'ibadah'. Bagi saya ibadah adalah cara untuk mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN. Secara pribadi menghadap pada Yang Maha Kuasa, memohon ampun dan meminta pertolongan. Setelah kedatangan Yesus ke bumi, ibadah di artikan sebagai bentuk pengucapan syukur kita kepada TUHAN Yesus yang t'lah datang ke bumi menebus dosa 'seluruh' umat manusia (tanpa terkecuali namun tergantung bagi setiap orang untuk mau menerimanya atau tidak) dan datang menyembah Dia serta mengakui Yesus-lah TUHAN Allah yang hidup. Mengorbankan waktu kita sejenak untuk menyenangkan hati TUHAN serta duduk diam di kaki-Nya dan melupakan seluruh urusan duniawi. Menurut saya, itulah arti dari ibadah yang sejati.
Nah, kembali pada kata pelayan bagi saya, pelayan di rumah TUHAN itu 'melakukan sesuatu' dalam ibadah untuk sebuah kesempurnaan mata. Tunggu dulu, kesempurnaan yang saya maksud di sini betul adalah kesempurnaan mata. Yap, memang sebuah kesempurnaan mata karena setiap manusia tentu tidak bisa melakukan sesuatu dengan sempurna sesempurna mungkin. Karena itu secara penglihatan manusia di berikanlah kesan yang terbaik di dalam gereja (dengan tulus tentunya dan tidak mempermainkan ibadah). Nah, poin terpenting dalam suatu ibadah adalah hubungan kita secara pribadi kepada TUHAN. Di saat seseorang melayani dengan seluruh kekuatannya tapi saat beribadah ia hanya mementingkan kesenangan mata dan lupa berhubungan kepada TUHAN, maka saya berani bilang pelayanannya itu adalah "sia-sia". Dia sama seperti kisah Maria dan Marta dimana Marta sibuk untuk melayani tapi lupa untuk duduk diam di kaki TUHAN dan hanya Maria yang berkenan kar'na mau duduk diam dekat TUHAN pada saat itu.
Manusia yang melayani di rumah TUHAN tentu saja tidak memiliki kuasa untuk menyempurnakan ibadah dan pelayannya sendiri karena itu seorang pelayan hanya membutuhkan TUHAN semata untuk menyempurnakan pelayanan dan ibadahnya. Dengan merendahkan ego memohon ampun, mngucap syukur atas hidup ini, menyatakan dengan tulus bahwa kita mengasihi Dia, sujud menyembah dan memuji, berserah penuh, tidak mengandalkan kekuatan sendiri serta menyerahkan dan mempercayakan seluruh kehidupan dan masa depan kita ke dalam tangan-Nya, maka saya rasa TUHAN tidak akan pernah tinggal diam. Saya yakin dan percaya di saat itulah TUHAN menyempurnakan ibadah dan pelayanan kita. Tolong di koreksi jika pemahaman saya salah.

Barusan adalah pengertian saya tentang hubungan seorang pelayan dengan TUHAN-nya.
Bagaimana dengan hubungan antara pelayan dengan orang-orang sekitarnya?
Sungguh banyak orang-orang di luar sana yang memandang seorang pelayan adalah orang-orang yang sok suci. Menganggap diri sebagai orang-orang yang paling kudus. Kekudusan adalah syarat mutlak dalam melayani. Kekudusan di hadapan TUHAN adalah poin penting dalam sebuah pelayanan. Namun banyak orang luar yang menyalah artikan kekudusan itu. Berpikir bahwa apa yang mereka lihat kudus sudah pasti dilihat kudus juga di mata TUHAN. Padahal belum tentu seperti itu. Mata manusia tentu beda dengan mata TUHAN dalam menilai. Dan jika masalah pelayanan, hanya TUHAN-lah yang berhak menghakimi. Betul tidak? Kita tidak usah mengurusi apakah pelayanan orang lain berkenan atau tidak. Tapi banyak juga dari sisi pelayan sendiri yang menilai kekudusan itu adalah poin untuk menjaga diri di hadapan manusia lain. Terkadang pelayan tersebut terlalu mementingkan kepentingan 'nama baiknya' di mata orang lain sehingga kekudusan yang sejatipun di abaikan.

Banyak orang yang ingin melayani namun waktu serta kesempatan belum ada padanya. Tapi lebih banyak lagi orang yang punya waktu dan kesempatan melayani bahkan beribu kali dipanggil tapi tidak mau melayani kar'na alasan yang begitu banyak. Melayani adalah sepenuhnya kasih karunia karena kita mendapat kesempatan serta waktu sedangkan tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Ada juga beberapa orang yang beralasan bahwa ia tidak di beri kasih karunia untuk melayani. Hey, TUHAN mengasihi anda. Ia memberikan kasih karunia untuk melayani bagi semua orang dengan cara yang berbeda-beda. Hanya saja panggilan itu tidak di respon dengan baik karena alasan-alasan manusia dan malah mempersalahkan TUHAN. Saya justru melihat banyak yang beralasan keagamaan. Ada yang meminta ayat di Alkitab secara spesifik untuk ajakan melayani satu bidang di gereja, ada yang bekata "tidak usah melayani, TUHAN tahu kok kalau saya mengasihi Dia". Ada juga yang menyatakan kerendah diriannya yang tanpa sadar t'lah menyatakan kesombongan kar'na mampu hidup tanpa melayani dengan berkata "Ah, saya tidak bisa apa-apa lagipula melayani tidak harus di gereja, bukan?". Memang, orang yang melayani di gereja sendiri saja belum tentu melayani sepenuh hati. Apalagi orang yang sama sekali tidak mau melayani dengan alasan itu! Kelihatannya tidak ingin di kata hebat dan tidak ingin di besar-besarkan tapi jika alasan itu yang anda pakai untuk tidak melayani sama sekali, itu berarti iblis t'lah berhasil mengecoh anda mentah-mentah. Melayani tentu saja tidak hanya di gereja. Bentuknya sangat banyak dan luas. Tapi mengapa anda harus melewatkan kesempatan untuk melayani di gereja jika anda memiliki kesempatan itu?
Saya berani menyimpulkan bahwa orang-orang yang tidak mau melayani adalah orang-orang yang bersembunyi di balik beribu macam alasan untuk tidak mau berterima kasih kepada TUHAN!.
Apakah saya mengatakan ini kar'na saya tahu persis bagaimana melayani secara tepat? tidak sama sekali! Saya hanya perempuan muda berumur 19 tahun yang belum tahu arti sebenarnya dari kehidupan. Karena saya belum sepenuhnya merasakan kehidupan itu maka saya memang bukan orang yang hebat dalam kehidupan. Tapi saya bersyukur karena hidup saya yang t'lah di renggut oleh dosa sejak awal saya terlahir didunia ini telah di selamatkan dari maut oleh darah yang suci. Ia menebus hutang dosaku yang berujung maut lewat pencurahan darah-Nya di atas kayu salib sehingga saya tidak lagi menanggung maut itu. Ia t'lah memberiku kehidupan ini. Meski belum menikmati sepanjang kehidupan ini dan perjalananku masih belum berakhir tapi aku ingin berterima kasih atas hidup yang telah kulalui. Dan TUHAN memberikan jalan bagi orang-orang yang ingin berterima kasih pada-Nya dengan cara melayani orang lain yang membutuhkan.
Jadi saya rasa jelas disini kesimpulannya bahwa pelayanan adalah kasih karunia dari TUHAN yang di berikan kepada orang-orang yang ingin berterima kasih kepada-Nya lewat pelayanan terhadap orang lain yang juga membutuhkan sesuai dengan talenta yang t'lah di berikan untuk kita.
Dari TUHAN dan kembali untuk TUHAN saja.
Yah, hidup ini memang sepenuhnya adalah kasih karunia...




writer only by Cecyl... ☺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please say something about this.. so much thankful ^^

thanks for visiting, I'll send an angel to you.. ^^

http://zaazu.com

FoLLow meeee....