Inilah Cecilia......................

☺☻ Hello..... welcome to my blog.... Humm..... yeaay.... Thank you for visiting .... Hahahahahaa... ☺☻

Jumat, 24 Desember 2010

Malam Natal....

Aku berjalan di tengah kegelapan malam... hanya sinar bulan yang menerangi jalan setapak ini... Salju yang ringan itu membuatku mengigil sesekali... Aku tahu seharusnya aku tak disini, berjalan sendirian di malam natal... Aku tahu ayah dan saudara-saudaraku pasti cemas dan berharap aku pulang membawa kabar baik.... Sesekali kulirik jam tanganku yang jarum panjang dan jarum pendeknya hampir saja bertemu di angka 12... Ku genggam bingkisan coklat sedang yang sudah kubungkus rapi...namun karena takut basah oleh salju ku simpan coklat itu di kantong jacket tebalku.... Kembali ku berlari-lari kecil untuk memburu waktu.. akankah aku sampai disana tepat waktu???

Mantel tebal berbuluku mulai dipenuhi es salju..dan sepertinya hujan saljunya semakin banyak... sejenak ku berpikir..akankah ku berteduh dulu sampai kira-kira hujan saljunya mereda?? Oh, tidak..tidak ada waktu untuk berteduh... aku harus berlari...yah, aku harus berlari agar tubuhku menjadi hangat... sambil berlari kusipitkan mataku dari bola-bola salju kecil yang menabrak wajahku...

Kulirik lagi jam tanganku,, Ooh tidaak.. 3 menit lagi jam 12... Lariku semakin kencang dan mataku menjadi semakin sipit hingga tak ku perhatikan bongkahan salju yang membungkus rantai pohon di depan mataku...

Brukk!!
Seketika saja wajahku penuh dengan salju yang sangat dingin... Oohh tidaak.. aku pasti terlambat...
Tak menghiraukan apa yang terjatuh dari kantong jacketku aku lari begitu saja....
Pikirku tempatnya sudah sangat dekat dan aku tidak ingin terlambat lagi menjadi orang pertama yang mengucapkan Selamat Natal padanya.... Bayangan wajahnya semakin kuat dalam perjalananku ke tempat itu sambil berlari....

Sedikit lagi...sedikit lagi...
Aku nyaris sampai di puncak bukit tempatnya menikmati pemandangan seluruh kota di setiap malam Natal....

Sedikit lagi....


Huh..huh...huh...  dengan perasaan lega sambil tersengal-sengal dan kepala yang tertunduk kulihat sosok itu sedang termenung memandangi kota yang begitu indahnya di malam Natal.....
Nyanyian-nyanyian natal mulai terdengar sayup dari seluruh kota.....
Dengan yakin ku melangkah mendekati sosok itu....
dan kusapa dia....






"Mama......"


Sosok itu langsung balik memandangiku....


Aku terdiam... tanpa sadar air mata keluar dari kedua bola mataku....
Kulanjutkan kata-kataku...




"Mamaa....... saya kangen sama mama......
Mama pulang yah...... " hiks...


Air mata ini langsung saja membanjiri wajahku....
Tak bisa tertahankan, aku menangis seperti waktu kecil dulu dipelukan mama......


Langsung saja ku teringat akan coklat buatanku dan saudara-saudaraku yang spesial di buat untuk mama.....
Tapi aku terkejut ketika coklat itu tak lagi ada di kantong jacketku.....
Seketika saja aku cemas dan berbicara cepat dengan mamaku...

"Mama, mama maafkan aku... tadi aku kesini membawa coklat buatanku dan kakak-kakak khusus untuk mama... tapii...."

Tiba-tiba ku tertegun, dan berbicara dalam hati...
Oh, aku teringat...pasti coklat itu jatuh saat ku tersandung tadi......

Kulanjutkan kembali kalimatku yang terpotong....

"Mama, maafkan aku... coklat tadi pasti terjatuh saat aku dalam perjalanan kesini tadi....."
dan akupun menunduk.....


Lalu mama mendekatiku dan tersenyum mengangkat kepalaku.... Mama berkata..


"Terima kasih nak...ayo kita pulang.... mama sudah tidak marah lagi...... Damai Natal t'lah membawa damai di hati mama...... Mama tidak mau menyia-nyiakan momen ini.... Yesus saja mau turun dan rela menjadi manusia yang terlahir dikandang malam itu... Masakan mama tidak mau merendahkan hati seperti bayi Yesus itu???"

Entahlah apa ini yang disebut keajaiban Natal?? Sosok seorang mama yang selama ini begitu keras dan dingin bisa mencairkan salju dan suasana dingin disekitarku dengan kehangatan cintanya....


Teng......teng......teng........
Lonceng Natalpun berbunyi......
Dengan senyum yang lebar ku katakan pada mama....
"Sekarang aku bisa menjadi orang pertama yang mengucapkan ini untuk mama.....

Selamat Natal mama..." ☺

Senin, 13 Desember 2010

Hanya sbuah permulaan....bukan akhir....

Jangan merasa smuanya t'lah berakhir saat ia tdk bs dhubungi...
jangan merasa berakhir saat ia tidak lagi perduli padamu....
Jika memang engkau tulus mengasihi, smuax itu tak 'kan bisa menjadi alasan untuk sbuah perpisahan...
Keadaan tak kan mampu mengakhiri apapun...
Seseorang yang betul-betul menyayangimu tidak akan sungguh-sungguh meninggalkanmu....
Jarak, sikap cuek, keadaan terpuruk, tak pernah lagi memandang matanya atau mendengar suaranya sekalipun tak 'kan berarti apa-apa dihadapan kekuatan yang indah itu....
Tergantung dari hatimu yang melihat keadaan sebagai sebuah palang pada sebuah perlombaan lari atau sebuah garis finish...

Jika memang yang kau rasakan itu adalah sebuah ketulusan, TAK ADA ALASAN APAPUN yang mampu menghentikannya KECUALI engkau tidak tulus merasakannya............


Karena itu, ambillah keputusan yang tepat untuk memilih yang terbaik... jangan terburu-buru oleh waktu atau apapun....kecuali jika engkau memang memutuskan untuk mengakhirinya dengan penyesalan atas ketidaktulusan dari sebuah keputusan yang terburu-buru... Be wise!

lyceC:yB


Selasa, 16 November 2010

Obat yang menyakitkan...

Ketika aku menaruh obat pada lukaku, obat itu menjadi sangat menyakitkan..
Tanpa sadar hampir saja kuseka obat itu dari lukaku dan menghapusnya...
Setelah berpikir tentang harga yang kubayar untuk obat itu namun terbuang percuma..aku jadi berpikir lagi,
untuk apa aku menghapus obat itu kar'na nantinya luka ini tidak akan pernah sembuh?? Untuk apa?
Apa aku menghapusnya hanya karena aku merasa sakit yang diakibatkan obat itu,
atau karena aku terlalu nyaman dengan rasa sakit dari lukaku ini??

Dan akupun belajar..

Rasa sakit yang kita rasakan mungkin memang sangat menyakitkan..
Kita membayar berbagai macam harga untuk mendapakan obatnya..
Namun kita seringkali tidak sadar saat obat itu bekerja menyembuhkan kita, kita malah menyeka obat itu dan tidak mau melewati proses...

Terkadang kita pikir bahwa obat itu menyenangkan..
Padahal, obat itu yang justru mengorek semua luka yang ada dan tak lagi meninggalkan rasa sakit...
Ia justru mengobatinya...
Sadarilah ketika engkau terluka dan membutuhkan obat...
Dan sadarilah ketika obat itu datang mencoba menyembuhkanmu, meski sakit bertahanlah dan jangan pernah menyekanya lagi agar ia dapat tuntas memulihkan lukamu...
dan engkau tidak akan merasakan sakit itu lagi...

Jika seseorang datang menolongmu namun ia seperti menyakitimu, bertahanlah..
dan biarkan ia menyembuhkanmu secara total...
Jangan menyekanya...
Ya, jangan biarkan ia pergi lagi....
Be wise..

By:...lyceC


Kamis, 11 November 2010

Jangan keterlaluan... !!!

Jangan keterlaluan dalam mencintai....!!

Jangan jadikan cinta itu sebagai beban..
Hanya karena ia suka dengan satu film maka anda tiba-tiba browsing semua hal tentang film itu di internet...
Hanya karena ia bertanya tentang sebuah lagu anda jadi memutar dan menyanyikan lagu itu sepanjang hari...
Hanya karena ia tersenyum saat melihat sebuah tokoh kartun di baju salah satu stand boutique di mall anda mendadak menjadi kolektor dari tokoh kartun tersebut...
Hanya karena ia berkata satu kata mutiara maka anda langsung menciptakan blog tentang kata-kata itu...
Mengikuti setiap aksen bicaranya...
Berbicarapun seakan-akan anda adalah dirinya...
Ketika kalian memiliki pengalaman berdua yang menyenangkan, langsung saja anda mencatatnya di kalender sebagai hari bahagia dan tidak berhenti tersenyum 3 hari setelahnya...
Namun jika terjadi sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu buruk, anda langsung merasa menjadi orang paling berdosa di dunia.. tidak ingin makan, menjadi sangat rohani selama 3 hari berturut-turut...

hm... seperti terlalu memaksa meghafal setiap caranya bercanda...
Cara-caranya menulispun anda ikuti..
Entahlah...apa anda tumbuh besar bersamanya?
Apakah lebih banyak kemiripan yang anda ciptakan dengannya dibanding dengan saudara anda sendiri?

Santai sajalah.... cinta itu tidak sesulit itu...
Cinta itu bukan beban seberat itu..
Meski berbeda dengannya, bukanlah berarti sebuah jarak t'lah tercipta di antara kalian..
Meski tak memakai baju yang sama di satu pertemuan, bukan berarti kalian tidak sehati....
Sadarlah.. jika anda terlalu memusatkan perhatianmu pada persamaan-persamaan 'tidak penting' seperti itu,
maka persamaan hati sebenarnya yang ada pada kalianpun bisa jadi terlewatkan bahkan lenyap sama sekali...
Percayalah kalau memang kalian di ciptakan untuk bersama, perbedaanpun tidak akan memisahkan kalian... Tapi justru menyatukan... Percaya kan?

Karena jika terlalu banyak persamaan pada kalian, tanpa sadar hatimu bisa saja membencinya karena t'lah merubah jati dirimu menjadi dirinya.. meski ia tidak tahu apa-apa tentang hal itu...
Karena jika terlalu banyak persamaan antara kalian, bisa saja suatu saat nanti saat segala sesuatunya menjadi terbuka di antara kalian akan ada sebuah tuntutan atau mungkin pertengkaran karena ia tidak memiliki pilihan yang sama...
Karena jika kalian menemukan suatu perbedaan, perasaan kalian menjadi sangat peka dan melupakan sebuah logika dalam hubungan...

Jadilah dirimu sendiri..
dan biarkan ia menjadi dirinya sendiri...
Memiliki bukan berarti mendapatkan...
Memiliki itu membebaskan.. karena jika ia pergi, ia pasti kembali lagi....

Jadilah dirimu sendiri...
terimalah dirinya apa adanya,
dan terimalah dirimu sendiri juga, apa adanya... ;)

by: ...lyceC


Sabtu, 06 November 2010

Seorang pelayan....

Kata pelayan yang saya maksud adalah dalam ruang lingkup kekristenan. Jika anda bukan umat kiristiani janganlah takut membaca artikel ini. Bacaan ini hanya sekedar artikel ringan yang mungkin bisa menambah wawasan anda tentang keinginan anda mengetahui sebagian tentang kekristenan.



Pelayan yang saya maksud kali ini adalah orang-orang yang bekerja di gereja. Bekerja dan melakukan sesuatu di gereja berdasar dari talenta yang di miliki sebagai bukti nyata bahwa kita ingin memberikan yang terbaik untuk TUHAN dalam ibadah kita.
Setahu saya, di jaman alkitab (SM) mereka yang di sebut pelayan adalah orang-orang yang membantu penyebaran Injil di tengah-tengah masyarakat.
Identik dengan kata 'menyebarkan', banyak orang berpikir bahwa pelayan TUHAN adalah para penginjil yang berkhotbah kemana-mana. Tidak salah, seorang penginjil juga seorang pelayan TUHAN yang melayani di bidang pengkabaran tentang isi Alkitab dan pengertian-pengertiannya. Dewasa ini saya melihat arti kata "pelayan" semakin luas dan memiliki banyak arti. Bahkan tidak sedikit yang malah menyalahartikannya.
Berikut kutipan bacaan yang saya dapatkan di google tentang arti kata pelayanan:
"Dari dua pengartian, kata ‘pelayanan’ memantik kegelisahan tersendiri bagi saya. Penasaran, saya melihat halaman 646 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata ‘pelayanan’ yang menempati posisi kata benda punya tiga arti, 
1) perihal atau cara melayani, 
2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan, 
3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa."
(sumber : kedaisinau.multiply.com)

Hm, jujur saja saya orang yang tidak terlalu gemar membaca. Namun saya akan sangat bersemangat membaca hal-hal yang memang ingin saya ketahui. Bisa jadi saya mungkin bukan tipe orang yang menjadikan perpustakaan sebagai tempat bersantai. Saya akan kesana jika saya membutuhkan satu informasi saja dan tidak membaca semua buku yang 'kelihatannya' menarik. Karena itu saya hanya bisa memberikan 1 kutipan saja dari sumber lain tentang arti dari kata pelayan.



Sekitar bulan September silam saya mengikuti kegiatan berlibur yang di adakan pemuda gereja di tempat saya di gembalakan. Pembina liburan saat itu adalah seorang penyanyi rohani bernama Jason (pencipta lagu "Sentuh Hatiku"). Ia mengucapkan suatu kata-kata yang kembali mengingatkanku. Kutipan kata-kata ini sering saya dengar namun di pertajam kembali dan saat itu sangat kena dengan keadaan saya yang menjadi seorang pelayan di bidang multimedia saat itu. Bunyinya begini :
"Orang yang melayani, belum tentu mengasihi TUHAN. Mungkin mau mejeng, mungkin mau cari jodoh di tempat kita, kita tidak tahu. Tapi orang yang mengasihi TUHAN, dia pasti melayani..."
Waw, sangat menegur. "Orang yang melayani, belum tentu mengasihi TUHAN. Tapi orang yang mengasihi TUHAN, dia pasti melayani"

Awalnya saya ingin berbicara sedikit tentang pengertian 'ibadah'. Bagi saya ibadah adalah cara untuk mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN. Secara pribadi menghadap pada Yang Maha Kuasa, memohon ampun dan meminta pertolongan. Setelah kedatangan Yesus ke bumi, ibadah di artikan sebagai bentuk pengucapan syukur kita kepada TUHAN Yesus yang t'lah datang ke bumi menebus dosa 'seluruh' umat manusia (tanpa terkecuali namun tergantung bagi setiap orang untuk mau menerimanya atau tidak) dan datang menyembah Dia serta mengakui Yesus-lah TUHAN Allah yang hidup. Mengorbankan waktu kita sejenak untuk menyenangkan hati TUHAN serta duduk diam di kaki-Nya dan melupakan seluruh urusan duniawi. Menurut saya, itulah arti dari ibadah yang sejati.
Nah, kembali pada kata pelayan bagi saya, pelayan di rumah TUHAN itu 'melakukan sesuatu' dalam ibadah untuk sebuah kesempurnaan mata. Tunggu dulu, kesempurnaan yang saya maksud di sini betul adalah kesempurnaan mata. Yap, memang sebuah kesempurnaan mata karena setiap manusia tentu tidak bisa melakukan sesuatu dengan sempurna sesempurna mungkin. Karena itu secara penglihatan manusia di berikanlah kesan yang terbaik di dalam gereja (dengan tulus tentunya dan tidak mempermainkan ibadah). Nah, poin terpenting dalam suatu ibadah adalah hubungan kita secara pribadi kepada TUHAN. Di saat seseorang melayani dengan seluruh kekuatannya tapi saat beribadah ia hanya mementingkan kesenangan mata dan lupa berhubungan kepada TUHAN, maka saya berani bilang pelayanannya itu adalah "sia-sia". Dia sama seperti kisah Maria dan Marta dimana Marta sibuk untuk melayani tapi lupa untuk duduk diam di kaki TUHAN dan hanya Maria yang berkenan kar'na mau duduk diam dekat TUHAN pada saat itu.
Manusia yang melayani di rumah TUHAN tentu saja tidak memiliki kuasa untuk menyempurnakan ibadah dan pelayannya sendiri karena itu seorang pelayan hanya membutuhkan TUHAN semata untuk menyempurnakan pelayanan dan ibadahnya. Dengan merendahkan ego memohon ampun, mngucap syukur atas hidup ini, menyatakan dengan tulus bahwa kita mengasihi Dia, sujud menyembah dan memuji, berserah penuh, tidak mengandalkan kekuatan sendiri serta menyerahkan dan mempercayakan seluruh kehidupan dan masa depan kita ke dalam tangan-Nya, maka saya rasa TUHAN tidak akan pernah tinggal diam. Saya yakin dan percaya di saat itulah TUHAN menyempurnakan ibadah dan pelayanan kita. Tolong di koreksi jika pemahaman saya salah.

Barusan adalah pengertian saya tentang hubungan seorang pelayan dengan TUHAN-nya.
Bagaimana dengan hubungan antara pelayan dengan orang-orang sekitarnya?
Sungguh banyak orang-orang di luar sana yang memandang seorang pelayan adalah orang-orang yang sok suci. Menganggap diri sebagai orang-orang yang paling kudus. Kekudusan adalah syarat mutlak dalam melayani. Kekudusan di hadapan TUHAN adalah poin penting dalam sebuah pelayanan. Namun banyak orang luar yang menyalah artikan kekudusan itu. Berpikir bahwa apa yang mereka lihat kudus sudah pasti dilihat kudus juga di mata TUHAN. Padahal belum tentu seperti itu. Mata manusia tentu beda dengan mata TUHAN dalam menilai. Dan jika masalah pelayanan, hanya TUHAN-lah yang berhak menghakimi. Betul tidak? Kita tidak usah mengurusi apakah pelayanan orang lain berkenan atau tidak. Tapi banyak juga dari sisi pelayan sendiri yang menilai kekudusan itu adalah poin untuk menjaga diri di hadapan manusia lain. Terkadang pelayan tersebut terlalu mementingkan kepentingan 'nama baiknya' di mata orang lain sehingga kekudusan yang sejatipun di abaikan.

Banyak orang yang ingin melayani namun waktu serta kesempatan belum ada padanya. Tapi lebih banyak lagi orang yang punya waktu dan kesempatan melayani bahkan beribu kali dipanggil tapi tidak mau melayani kar'na alasan yang begitu banyak. Melayani adalah sepenuhnya kasih karunia karena kita mendapat kesempatan serta waktu sedangkan tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Ada juga beberapa orang yang beralasan bahwa ia tidak di beri kasih karunia untuk melayani. Hey, TUHAN mengasihi anda. Ia memberikan kasih karunia untuk melayani bagi semua orang dengan cara yang berbeda-beda. Hanya saja panggilan itu tidak di respon dengan baik karena alasan-alasan manusia dan malah mempersalahkan TUHAN. Saya justru melihat banyak yang beralasan keagamaan. Ada yang meminta ayat di Alkitab secara spesifik untuk ajakan melayani satu bidang di gereja, ada yang bekata "tidak usah melayani, TUHAN tahu kok kalau saya mengasihi Dia". Ada juga yang menyatakan kerendah diriannya yang tanpa sadar t'lah menyatakan kesombongan kar'na mampu hidup tanpa melayani dengan berkata "Ah, saya tidak bisa apa-apa lagipula melayani tidak harus di gereja, bukan?". Memang, orang yang melayani di gereja sendiri saja belum tentu melayani sepenuh hati. Apalagi orang yang sama sekali tidak mau melayani dengan alasan itu! Kelihatannya tidak ingin di kata hebat dan tidak ingin di besar-besarkan tapi jika alasan itu yang anda pakai untuk tidak melayani sama sekali, itu berarti iblis t'lah berhasil mengecoh anda mentah-mentah. Melayani tentu saja tidak hanya di gereja. Bentuknya sangat banyak dan luas. Tapi mengapa anda harus melewatkan kesempatan untuk melayani di gereja jika anda memiliki kesempatan itu?
Saya berani menyimpulkan bahwa orang-orang yang tidak mau melayani adalah orang-orang yang bersembunyi di balik beribu macam alasan untuk tidak mau berterima kasih kepada TUHAN!.
Apakah saya mengatakan ini kar'na saya tahu persis bagaimana melayani secara tepat? tidak sama sekali! Saya hanya perempuan muda berumur 19 tahun yang belum tahu arti sebenarnya dari kehidupan. Karena saya belum sepenuhnya merasakan kehidupan itu maka saya memang bukan orang yang hebat dalam kehidupan. Tapi saya bersyukur karena hidup saya yang t'lah di renggut oleh dosa sejak awal saya terlahir didunia ini telah di selamatkan dari maut oleh darah yang suci. Ia menebus hutang dosaku yang berujung maut lewat pencurahan darah-Nya di atas kayu salib sehingga saya tidak lagi menanggung maut itu. Ia t'lah memberiku kehidupan ini. Meski belum menikmati sepanjang kehidupan ini dan perjalananku masih belum berakhir tapi aku ingin berterima kasih atas hidup yang telah kulalui. Dan TUHAN memberikan jalan bagi orang-orang yang ingin berterima kasih pada-Nya dengan cara melayani orang lain yang membutuhkan.
Jadi saya rasa jelas disini kesimpulannya bahwa pelayanan adalah kasih karunia dari TUHAN yang di berikan kepada orang-orang yang ingin berterima kasih kepada-Nya lewat pelayanan terhadap orang lain yang juga membutuhkan sesuai dengan talenta yang t'lah di berikan untuk kita.
Dari TUHAN dan kembali untuk TUHAN saja.
Yah, hidup ini memang sepenuhnya adalah kasih karunia...




writer only by Cecyl... ☺

Kamis, 30 September 2010

Wake me up when september ends !!!

Today, 30 September 2010.
The last day of September. I love September but not this year. This september was the worst September I've ever had because I have full red absent at my office  +_+.
But besides I have a good experience in this September. 7th - 9th September I was in PPLH (Pusat Penelitian dan Lingkungan Hidup) Puntondo, Takalar. Retreat with friends in church was very nice. Taking a rest for 3days from office and free 2 days in Idul Fitri. Very nice I thought ☺

The weather in Makassar was messy. Rain and rain and rain but still too hot for me in my little room.
Even now is rainy out there but I can't breath.. Fiuh!

Today was Thursday. For a while, I got to go to church and do some praying. Much better to see Jesus after all my activity today ☺. Not just see, but singing and worship Him as my really God. ☺ very nice to know that I knew Jesus in my life. ^^

Okay, it's 4:15 and it's time to close my work..
have a great rest day ☺☺☺

Rabu, 22 September 2010

Hidup Saya...

Nama lengkap saya Cecillia Luhulima. Saya tinggal di sebuah kota di Sulawesi Selatan, Indonesia bernama Makassar. Saya adalah anak ke-4 atau anak terakhir dari 4 bersaudara.  Kurang lebih hampir 13 tahun yang lalu saya sempat merasakan beberapa saat menjadi seorang kakak, atau lebih tepatnya adik saya lahir dan hidup hanya sehari pada tanggal 15 November 1997 silam. Adik laki-laki saya itu bernama lengkap Christian Daniel Luhulima. Ia lahir dan hidup hanya sehari dikarenakan penyakit darah tinggi yang di alami mama saya memaksanya keluar sebelum waktunya dan pada akhirnya tidak bertahan lama untuk hidup dan bernafas. Pada saat itu saya yang masih berumur 6 tahun tentu saja merasa sedih meskipun tidak terlalu mengerti arti dari kehidupan ataupun kematian. Kisah tentang adik saya adalah salah satu kisah yang mewarnai hidup saya dengan warna hitam. Noda hitam lain yang mewarnai kehidupan saya adalah kepergian papa saya yang hari ini 22 September 2010 tepat 2 tahun peringatan..

 Tanggal 19 Agustus 2008 papa saya masuk rumah sakit karena pencernaan yang kurang baik. Beberapa kali tugas jaga papa, sempat juga terjadi insiden dirumah sakit. Seperti papa yang sempat beradu mulut dengan seorang mantir "stress" yang sempat marah-marah sama saya sampai buat papa marah. Saat itu mantir marah karena keluarganya papa dipanggil untuk membahas satu dan lain hal tapi berhubung kakak saya yang tertua yang bertanggung jawab sedang tidak tugas jaga dan papa tidak mau itu dibahas kepada saya jadinya papa mencegah saya. Setelah 2 panggilan dari suster yang tidak kami tanggapi, 1 orang mantir datang dengan emosi ke bangsal tempat kami berada. Berteriak-teriak sehingga sangat mengganggu pasien lain. Sampai-sampai saat itu ada satu pasien yang baruu saja datang dan belum menempati tempat tidurnya terikut emosi melihat mantir "stress" itu di atas kursi rodanya. Gilanya si mantir hampir saja memukul pasien itu karena ikut campur. Untung saja keluarga pasien itu langsung mencoba menahan pasien itu sedang yang lain hanya terpaku diam melihat mantir gila ini. Setelah beradu mulut lagi dengan si mantir, saya meminta ijin sama papa untuk membiarkan saya ikut saja kesana daripada kedaan semakin parah. Saat ikut keruangan suster, saya sangat tegang dan berdoa dalam hati. Si mantir masih saja emosi dan masih bicara kasar sama saya tapi saya juga tangkis kata-katanya dengan tegas bahwa papa saya tidak boleh dimarahi karena bagaimanapun papa saya tetap saja PASIEN. Insidenpun berlalu dan membuat papa pada hari itu tiba-tiba makan banyak karena stress.
1 minggu berada di kelas ekonomi kamar salah satu rumah sakit di makassar membuat papa saya bosan dan melakukan "cara apapun" untuk keluar. Yah, dengan cara apapun. Tanggal 26 Agustus 2008 di suatu pagi saat saya sendiri yang bertugas menjaga papa terbangun dan bersiap diri. Tiba-tiba papa saya menyuruh saya untuk membeli makan pagi diluar sana. Saya sih kaget, dalam hati "papa kok mau ditinggal sendirian? Kalau bentar-bentar mau ke wc lagi pasti kan butuh pertolongan". Saya sih enggan tapi papa jadinya menyuruh. Saya turuti saja dan sepanjang hari itu pada akhirnya berlalu seperti biasanya. Keesokan harinya setelah beberapa kali pertukaran jaga saya agak kaget dengar kalau hari itu papa sudah boleh keluar dari rumah sakit. Yah, kami satu rumah senang tapi kaget juga. Ya sudah, papa pulang kerumah lagi meskipun sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit papa pinjam wc rumah sakit lagi karena perutnya masih tidak enak. Saya sih tidak berdaya saja lihat papa saya yang sepertinya masih dalam kondisi lemah saat itu sudah harus pulang kerumah. Beberapa hari dirumah tidak ada perubahan dari sakit yang papa derita. Semakin baik tidak, semakin buruk, mungkin iya. Lalu kenapa papa bisa keluar rumah sakit? Singkat cerita, ternyata satu hari sebelum papa keluar rumah sakit saat saya sedang membeli makanan di luar, dokter datang untuk memeriksa papa and papa "bohong" sama dokter kalau keadaannya sudah membaik. Saya baru tahu kenapa papa saya menyuruh saya membeli makanan diluar pada saat itu.
Dengan keadaan papa yang tidak semakin membaik, semua setuju kalau papa harus balik kerumah sakit. Tapi papa sendiri tidak mau masuk rumah sakit, jadi kita semua tunggu keputusan papa saja. Awal rencana papa akan dibawa ke rumah sakit itu tanggal 13 September 2008 (saat itu hari sabtu). Saat itu papa terus menunda dan memang tampak dari sikap papa yang tidak mau meninggalkan rumah. Saya masih ingat raut wajah papa saat itu yang tidak ingin meninggalkan rumah tercintanya.
Akhirnya setelah ditunda, tanggal 15 September 2008 papa di bawa kerumah sakit dengan taxi. Saya masih ingat sesaat sebelum masuk taxi papa masih sempat melihat pemandangan rumah sekeliling sampai menyapa tetangga dan masuk kedalam taxi. Saat-saat seperti itu sih kita sering sebel sama papa. Saat-saat seperti itu kita tidak tahu apa-apa dan tidak mau berpikiran macam-macam. Padahal tanpa kita ketahui kalau saat itu adalah terakhir kalinya untuk papa melihat rumah kesayangannya dan saat itu hanya papa sendiri yang bisa merasakannya.
Sejak tanggal 15 September 2008 itu papa nekat mau dirawat di kelas dua dengan memakai kartu ASKESnya. Kami sekeluarga ikut saja apa kata papa yang penting papa senang. Seiring waktu berlalu dirumah sakit seperti tidak terjadi apa-apa. Hari-hari itu juga tiba-tiba mama jadi rajin kerumah sakit jagain papa padahal mama itu agak trauma rumah sakit. waktu papa di rawat di kelas ekonomi itu jangankan tugas jaga, jenguk papapun hanya satu kali. Untungnya papa sudah ngerti sikap mama yang satu itu kalau mama agak trauma rumah sakit. Tapi waktu papa dirawat dirumah sakit yang kedua ini, mama jadi mau jagain papa. Meskipun kamarnya kelas 2 tapi jujur saja tidak kalah pengapnya dengan kelas ekonomi. Tapi mama tetap rela jagain papa.
Hari-haripun berlalu. Keadaan papa semakin lama semakin buruk. Kakak yang paling tuapun jadi semakin aktif jagain papa dan sempat berapa kali ijin dari pelayanan. Hari-hari berlalu. Tanggal 20 September 2008 saya mengusulkan sama papa untuk menghubungi teman-temannya menjenguk dirumah sakit supaya papa terhibur. Beberapa waktu sebelum papa sakit, papa memang senang ngumpul dengan teman-temannya. Kadang teman-teman papa bertamu dirumah beberapa kali. Waktu papa masuk rumah sakit kelas ekonomi waktu itu papa memang tidak bilang-bilang karena takutnya kalau rame-rame datang jenguk malah bikin penat pasien yang lain. Jadi mungkin ini saat yang tepat. Saya pikir papa akan semakin senang ketika teman-temannya papa datang. Tanggal 20 September 2008 ada beberapa keluarga yang datang menjenguk. Beberapa hari itu papa memang sudah pakai selang untuk memasukkan makanan. dan di hari Sabtu itu papa sudah meminta dokter untuk melepaskan selangnya. Hari itu papa punya permintaan aneh-aneh. Tiba-tiba saja papa minta es batu dan jadi marah-marah. Malamnya saat teman-teman papa sudah janji datang, saya pikir papa akan semakin terhibur. Saya justru melihat sesuatu yang sangat menyakitkan. Saat semua teman-temannya papa berkumpul, papa justru mulai bercerita tentang hidupnya yang seakan sudah hampir berakhir. Saya coba bertahan disamping papa sambil mengusap air mata papa dan mendengar semua kesedihan papa itu. Sampai saya tidak tahan dan saya menyendiri karena jengkel melihat papa yang baru sekali seumur hidupku saya lihat papa tidak semangat hidup lagi seperti itu. Saya duduk di sekitar beranda rumah sakit dekat dapur. Dan itu untuk pertama kalinya  dalam hidup saya juga kalau saya jadi sangat benci melihat langit malam dan bintang yang bersinar pada malan itu. Saya sama sekali tidak ingin menengadahkan kepala saya ke atas dan melihat semua bintang-bintang menyebalkan pada malam itu. Sempat saya tumpahkan semuanya di buku catatanku kalau saya jengkel sekali lihat papa yang mulai putus asa untuk hidup itu. Sesekali saya menoleh kebelakang melihat keadaan kamar takutnya ada apa-apa. Saat itu saya sudah memikirkan hal terburuk dengan tidak sempat melihat papa untuk terakhir kalinya. Tapi jujur saya senang setiap kembali kekamar yang saat itu cukup penuh dengan teman-teman papa dan melihat papa masih ada dan berbicara meskipun dengan wajah tersedih yang baru kali itu saya lihat. Hari itu berakhir dengan suasana yang mencekam. Dihari itu emosi yang kurasakan juga semakin melunjak. Saya sering jengkel kalau papa suruh saya diam saat saya coba menghibur atau bertanya atau bercerita. Di hari itu sudah dipastikan saya jaga malam. Meskipun keesokan harinya hari minggu saya harus belajar dan bersiap diri untuk hari Senin hari pertama semester, tapi saat itu saya tetap pengen jagain papa. Tapi karena kejadian-kejadian kecil yang menggangu itu membuat saya semakin ngambek dan pada akhirnya dengan alasan mau istirahat banyak untuk persiapan belajar saya minta pulang dan betul-betul tidak mau jaga. Tanpa saya sadar bahwa keputusan saya saat itu membawa penyesalan sampai hari ini.
Hari minggunya tanggal 21 September 2008 saya datang pagi kerumah sakit sama mama. Dirumah sakit sampai sore, dan pulang menjelang malam karena mau ke gereja jam setengah 7 malam. Jujur saja saya justru lupa akan kejadian-kejadian apa saja di hari itu. Sebenarnya ada keinginan di hati saya untuk tidak pergi gereja dan tetap temenin papa sampai saya pulang malamnya. Tapi karena kejengkelanku masih terasa, jadi saya memilih untuk tidak mau mendengar papa marah-marah lagi dan pergi gereja dengan mama.
Saat sudah mau pergi, saya mengucapkan salam perpisahan dengan papa.
" Daag papaa.. "
Dengan lembutnya suara papa, papa menjawab
" Daag.."
Saat itu saya betul-betul memperhatikan matanya papa. Masuk kekedalaman mata papa. Meski hanya sejenak lalu saya katakan dalam hati, 'ini bukan mata yang terakhir'. Selama beberapa hari terkadang hal itu yang terus kupastikan selama di rumah sakit.
'Ini bukan mata terakhirnya papa yang saya lihat', kata-kata itu terus yang kuucapkan untuk menghibur diri.
Tanpa kuketahui bahwa sampai detik ini, mata yang kulihat saat itulah yang menjadi kenangan, kenangan atas pandangan tearkhirnya papa untuk saya...
Sampainya di gereja, ibadah memang terasa sangat lain. Lebih mencekam dibanding ibadah-ibadah sebelumnya. Pujian, penyembahan betul-betul nyanyian dari hati untuk kesembuhan papa. Saat khotbah, saya sama mama tidak merasakan apa-apa hanya ngantuk berat karena berhari-hari gonta-ganti jaga dirumah sakit. Waktu selesai khotbah dan mulai pujian saya rasa ngantuk itu mulai hilang. Tapi saat lagi penyembahan, tiba-tiba saja mama hampir jatuh karena ngantuknya yang saya tahu kalau sudah begitu berarti berat sekali. Tapi yang saya rasakan saat melihat mama saat itu justru saya ketawa sengakak-ngakaknya. Entah kenapa mungkin juga karena selama beberapa hari susah ketawa, tiba-tiba saja saya seperti tidak bisa berhenti ketawa karena liat mama yang kayaknya lucu sekali mengantuk dan hampir jatuh bahkan saat sudah berdiri dan menyanyi. Entah kenapa saat itu saya justru ketawa dengan senangnya karena terlihat sangat lucu. Padahal, hari ini, kenangan yang lucu itu menjadi air mata di ingatanku.
Sesaat sebelum pulang, ada misscall dari kakak yang paling tua. Pulangnya saya sama mama singgah di toko untuk beli handuk karena siapa tahu dibutuhkan sampai-sampai kakak misscall tadi.
Rencana awal, pulang gereja saya langsung pulang sedang mama kembali kerumah sakit. Pulangnya, ada tetangga mengedor jendela kamar. Saya sama mama segera saja panik dan berpikir ada apa dirumah sakit sampai tetanggapun di telepon. Bahkan tetangga sampai mengedor jendela kamar itu berarti sesuatu yang betul-betul gawat. Saat ketemu tetangga itu langsung saja dia bilang kalau tadi kakak yang paling tua menelepon kesitu katanya suruh datang kerumah sakit sama saya juga sekarang! Tidak tahu alasannya kenapa. Saya sama mama mencoba tenang. Saat itu yang saya rasa, saya tidak mau kehilangan papa. Saya tidak mau terlambat melihat papa. Saat masuk rumah, ada secarik kertas dari kakak saya yang kedua bertulis


Ma, kerumah sakit sekarang.
papa di ruang ICU



Saya dan mama kaget setelah membaca kertas yang ditaruh di atas meja itu. Saat itu saya rasanya langsung pengen nangis. Terus mama telepon kaka saya yang paling tua dan saya telepon taxi. Baru saja telepon, taxinya sudah datang tapi keterusan. Saya kejar taxi itu sambil lari di tengah rasa takut dan capek sampai hampir setengah lorong tapi taxi itu keburu jauh. Saya balik kerumah dan untungnya taxi yang saya pesan baru saja datang jadi taxi yang saya kejar tadi taxi yang lain. Saya dan mama langsung menuju ke rumah sakit. Saat itu entah kenapa malam menjadi macet tidak seperti biasanya dan taxi itu semakin lama dan membuat kami tidak sabaran. Didalam taxi saya dan mama hanya bisa terdiam-terpaku dengan pikiran yang macam-macam dan penuh ketakutan. Sampai di rumah sakit, segera saya dan mama menuju ruang ICU yang entah mengapa beberapa hari yang lalu menjadi salah satu perhatianku saat jalan-jalan dirumah sakit.
Jam menunjukkan kira-kira sudah pukul setengah 10 malam. Jam besuk sudah habis tapi pintu masih dibuka buat keluarga pasien yang sekarat. Dan rasa-rasanya yang memenuhi rumah sakit saat itu semuanya keluarga dan teman-temannya papa. Bisa dibilang saya sama mama orang terakhir yang datang dan ditunggu-tunggu.
Sebelum masuk sempat melihat kakak yang ketiga. Saat itulah betul-betul suasana terasa sangat suram dan mencekam. Ada apa ini? Semuanya terasa begitu sangat lain. Suasana hati yang terikut suram dan tak berpengharapan.
Masuk ke ruang ICU masih dengan busana gereja.
Dan untuk pertama kalinya melihat seorang ayah yang selama ini begitu tegar,
yang selama ini berdiri tegap dihadapanku,
yang selama ini pundaknya kujadikan penopang bebanku,
yang selama ini kulihat raut wajah senyum, tawa dan kemarahan dari wajah itu,
semuanya hilang..
Melihat seseorang yang SETIAP HARI hidup dan bernafas di jalur hidupku..
Melihat seorang ayah yang begitu sangat berarti dalam hidupku,

terbujur kaku dililit mesin dan semua peralatan..
Dikelilingi orang-orang yang berdiri menghadap padanya dan terisak..
Sesaat saya merasa berada di tempat paling menyakitkan dalam sepanjang hidupku..
Melihat kakak laki-laki yang tiba-tiba meledakkan tangisannya..
diikuti tangisan kakak ketiga yang langsung saja bersandar di bahu kakak saya yang laki-laki..
Seketika ku dipeluk dan meledaklah tangisanku melihat semua orang yang kusayangi menangis karena orang yang sangat berarti dalam sepanjang kehidupanku berada dalam kelemahan yang begitu hebatnya.
Nafas yang masih tersengah-sengah membuatku semakin sakit.
Sekan-akan ingin kukatakan, ambil saja nafasku jika begitu susahnya ia bernafas.
Ingin kutolong papa saat itu.. Membantunya bernafas karena selama ini ia telah membantuku bernafas...

Ingiiin rasanya aku yang mengambil derita yang dia alami itu..
Karena lebih baik aku merasakan sakit badan dibanding aku harus merasakan kehilangan satu lagi sosok seorang laki-laki dalam kehidupanku..

...

...

Papa melewati masa kritis selama kurang lebih jam 20:00, 21 September 2008 - 02:00 am.
Selama itupun masih besar keinginan dalam hati kami kalau papa akan melewati masa kritis, hidup lagi dan bisa sembuh.
Masih banyak hal yang belum kuceritakan pada papa saat itu.
Papa belum tahu kalau saya sudah dibaptis selam pada tanggal 27 January 2008

Pada akhirnya
Saat itu saya mengucapkan dua janji untuk papa saya
- Saya akan LULUS dalam Ujian Nasional karena saya tahu banyak orang yang tidak bisa melaluinya. Dan papa sangat ingin melihat semua anaknya lulus.
- Saya akan menuruti kata-kata mama, kakak-kakak saya.


Saya bisikkan itu di telinga papa saya. Saat itu dokter mengatakan kalau sebenarnya papa sudah tidak ada sejak awal sekarat tadi. Dan kali ini pernafasan papa itu semua hanya pertolongan mesin. Waktu dokter memeriksa pupil mata papa dengan senter, saya sendiri juga melihat kalau pupil mata papa tidak mengecil atau membesar lagi. Setelah dokter pergi, saya menatap kedalam matanya papa..


Mata itu sudah kosong..
Papa sudah tidak ada dalam tubuh yang bernafas itu...
Karena itu kami semua mengambil keputusan untuk membiarkan dokter mencabut semua alat pernafasan karena sesungguhnya papa sudah tidak ada..
Kami sekeluarga mengucapkan salam perpisahan sama papa..
Semua datang berdoa. Setelah amin, alat pertama dicabut.. namun papa masih bernafas.
Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk terus berada disampingnya papa.
Saat itu kakak yang ke-2 (laki-laki) belum sepenuhnya menerima kepergian papa..
Bagi dia dalam ilmu kedokteran, tidak ada kata menyerah.
Sebenarnya semuanyapun begitu. Tapi kami semua tidak mau melihat papa yang tersiksa karena alat-alat yang sangat menyiksa itu...
Akhirnya kakak yang ke-2pun rela melepas papa pergi..

Munurut keterangan mama dana saudara-saudara, beberapa hari yang lalu papa sempat ngomong agak ngawur. Katanya jam 2 papa mau dijemput. Waktu dengar itu sih mama diam-diam saja dan mama sempat kepikiran mungkin saja ada yang mau datang jenguk papa. Tapi jam 2 siang tadinya juga tidak ada siapa-siapa.. Dan akhirnya semua mengertilah...





Sampai akhirnya jam 02:00 am



papa dipanggil dengan lembut oleh-Nya..


Good bye, papa...

Secara persis kepergian papa dari nafas terakhir itu tidak ingin kulihat. Sama waktu kepergian oma dari papa yang hampir tepat setahun lalunya meninggal. 16 September 2007...


Itulah kepergian kedua dalam hidupku ..





Selasa, 24 Agustus 2010

akhirnya edit juga.... ☺

Simple but I like it...! ☺
Memang sih gak bagus-bagus amat.. Tapi saya suka yang simple kayak begini (meskipun sebenarnya gambar aslinya juga jauh lebih jelas dan jauh lebih besar )
Ini selera saya, gambar dan tulisan saya ingin buat menyatu kecuali moment dalam foto yang mengharuskan untuk menonjolkan gambar atau tulisannya.
Ada lagi, mungkin gambar-gambar wajah ini agak kabur tapi sebenarnya saya sangat suka dengan wajah yang cerah dan terang jadi saya lebih memilih wajahnya kabur tapi terang dibanding wajahnya jelas tapi gelap..
Hehe, itu sih selera saya dan memang masih banyak ilmu yang saya harus dapatkan dari orang-orang disekitar saya







( ini sebenarnya project gagal tapi biarlah,
 saya tetap suka dengan efek garis-garisnya. 
Thanks to De Jovy )






( buat saya ini yang agak fix. Contrastnya saya naikkan dari aslinya
agar pemandangan di belakang agak kelihatan. Wajah modelnya
saya berusaha perjelas. Mengenai suasana, sebenarnya saya tahu
saya salah. Suasana yang harus saya hidupkan sebenarnya
sebuah semangat yang bisa timbul dari gambarnya tapi
saya berubah pikiran. Saya ingin gambar ini jika dilihat seperti
semangat yang timbul dari sebuah ketenangan gambar.
Meskipun saya agak gagal menghidupkan kata-kata itu dalam
foto ini ><
Thanks again to De Jovy )






( Hemm.. ini saya buat sebenarnya karena saya tidak mau kalah
dari teman-teman yang juga mengedit foto gadis ini.. Hahahaa
Foto ini saya balik dari foto aslinya dan saya ambil ruang di sebelahnya.
Mengenai namanya saya sengaja letakkan di atas air 
dan saya beri sedikit efek ombak air tapi ternyata tidak berhasil ^^ '
Dan jujur saya agak iseng menambah matahari disebelah kiri.
Tapi karena saya jadi suka dengan cahayanya, saya sedikit
pergelap dibagian kanan bawah. Mungkin bisa membantu ^^
Sesaat sebelum saya menyelesaikan editan foto ini,
saya langsung sms orang yang bersangkutan untuk menanyakan motto
hidup atau kata-kata mutiaranya supaya lebih mantap
dan demikianlah hasilnya ... ^^
Thanks to Stefany Antonio )







( Hemm.. saya suka sekali foto ini. Jujur, jarang-jarang foto saya
bisa  bagus..wahaa.. Ini yah seperti biasa saya balik dari aslinya,
saya tambah kontrasnya supaya wajah masing-masing bisa semakin jelas..
dan hanya nambah tulisan yang sebenarnya pengen saya satukan dengan pasirnya.
Hehe..
Thanks to all )







( Waah yang satu ini paling saya suka karena dibanding semua foto yang saya edit
foto ini yang paling terang padahal sudah banyak efek. 
Contrast sama autolevel sampai dinaikin 2x terus baru dikasih sephia.
Saya sempat stuck ditengah jalan karena bingung kok suasananya jadi
seperti sebuah kenangan di masa lampau. Haha jadinya saya timbulak tulisannya
supaya sedikit kebih menghidupkan dan bingkainya agak beda supaya
lebih berkesan tidak seformal biasanya.. Haha.. banyak omong biar yah?
Thanks to Marthen, Ichad dan kak Tony )







( Naah yang ini saya juga suka karena wajah aslinya gelap sekali. 
Terus saya coba ubah pencahayaannya 
agar lebih terang di model dibanding pemandangannya.
Kemudian saya terangin deh wajah mereka pakai senter..
Eh, salah, pakai kontras lagi ding.. Hihi
Thanks to kak Laura, kak Ava dan kak Zipora )







( Yang satu ini saya suka idenya.. Hehe bukan bermaksud apa-apa..
meskipun sayang sekali wajah mereka masih belum jelas dan sangat kasar..
Huffz, maafkan saya teman-teman.. Tapi gambar ini tidak saya balik..
eh, baru sadar saya.. Hehe.. Saya zoom dan sedikit miringkan..
Dengan miringkan sebenarnya saya berharap suasananya berubah jadi
excited tapi entahlah buat yang lain.. Saya sih suka dengan
ide mendadak saya sendiri... Hehehe
Thanks to all )







( Waah yang satu ini juga saya suka karena suasana sebenarnya itu sudah  excited and happyness sekali..
Saya hanya lebih menerangkan sedikit sehingga muncul efek putih di pinggirannya..
Saya sempat bingung dengan tulisannya sampai saya iseng nulis
tulisan di pinggir kiri bawahnya.. Hehe.. Mengerti kan??
Tapi satu kendala atau kekurangan fatal dari foto ini and
saya nyerah mau perbaiki.. Yaitu pada tangan kanan modelnya.. ><
Foto aslinya itu kan ada 2 orang and orang yang satu menutupi tangan
jadi saya bingung and cuman bisa sampai disitu.
Takutnya malah merusak jadi saya giniin aja.. Hehe.. ^^ '
Thanks to Ichad )

Rabu, 21 Juli 2010

♥♥♥ Love HAITI (Lyrics & Photos) ♥♥♥

ARTISTS FOR HAITI LYRICS - We Are The World 25 For Haiti

nonton dsini, http://www.youtube.com/watch?v=Glny4jSciVI langsung di youtube

lirik dan foto-fotonya disini.... ☺☻☺☻


" WE ARE THE WORLD "

[Justin Bieber]
There comes a time
When we heed a certain call
[Nicole Scherzinger & Jennifer Hudson]
When the world must come together as one
[Jennifer Hudson]
There are people dying
[Jennifer Nettles]
And it’s time to lend a hand to life
The greatest gift of all
[Josh Groban]
We can’t go on
Pretending day by day
[Tony Bennet]
That someone, somehow will soon make a change
[Mary J Blige]
We are all a part of
God’s great big family
And the truth, you know love is all we need

[Chorus]
[Michael Jackson]
We are the world
We are the children
[Michael Jackson and Janet Jackson]
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Barbra Streisand]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me

[Miley Cyrus]
Send them your heart
So they’ll know that someone cares
[Enrique Iglesias]
So their cries for help
Will not be in vain
[Nicole Scherzinger]
We can’t let them suffer
No we cannot turn away
[Jamie Foxx]
Right now they need a helping hand
[Wyclef Jean]
Nou se mond la
We are the Children
[Adam Levine]
We are the ones who make a brighter day
So lets start giving
[Pink]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
[BeBe Winans]
It’s true we’ll make a better day
Just you and me

[Michael Jackson]
When you’re down and out
There seems no hope at all
[Usher]
But if you just believe
There’s no way we can fall
[Celine Dion]
Well, well, well, well, let us realize
That a change can only come
[Fergie]
When we stand together as one

[Chorus - All]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Nick Jonas]
Got to start giving
[All]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
[Toni Braxton]
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Mary Mary]
We are the world
We are the children
[Tony Bennet]
Its for the children
[Isaac Slade]
We are the ones who make a brighter day
[Toni Braxton]
So lets start giving

[Lil Wayne]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me

[Chorus - All]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Akon]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we make a better day
Just you and me

[T-Pain]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Jamie Foxx imitating Ray Charles]
Choice were making
Saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me

[Rapping - LL Cool J, Will-I-Am, Snoop Dogg, Busta Rhymes, Swizz Beatz]
We all need somebody that we can lean on
When you wake up look around and see that your dreams gone
When the earth quakes we’ll help you make it through the storm
When the floor breaks a magic carpet to stand on
We are the World united by love so strong
When the radio isn’t on you can hear the songs
A guided light on the dark road your walking on
A sign post to find the dreams you thought was gone
Someone to help you move the obstacles you stumbled on
Someone to help you rebuild after the rubble’s gone
We are the World connected by a common bond

Love the whole planet sing it along

[Chorus - All]

[Kanye West]
Everyday citizens
Everybody pitching in

[Singing - Children & Wyclef Jean]
Nou se mond la
Nou se timoun yo

[Will-I-Am]
You and I
You and I
[Kanye West]
Uh, 12 days no water
Whats your will to live?
[Will-I-Am]
We amplified the love we watching multiply
[Kanye West]
Feeling like the Worlds end
We can make the World win
[Will-I-Am]
Like Katrina, Africa, Indonesia
And now Haiti needs us, the need us, they need us

[Chorus - All]
[Wyclef Jean]
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
















































































♥ ☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻☺ ♥

thanks for visiting, I'll send an angel to you.. ^^

http://zaazu.com

FoLLow meeee....