Ketika aku berdoa meminta makanan pada-Nya, TUHAN tidak menurunkan roti dari langit .. Tapi TUHAN memberiku pekerjaan untuk mendapatkan uang dari hasil usahaku untuk membeli makanan agar aku tidak bergantung pada orang lain ....
Ketika aku meminta baju pada-Nya, TUHAN tidak memberiku gaun yang jatuh dari langit.. Tapi TUHAN memberiku pekerjaan rumah tangga dirumah tanteku yang harus kuselesaikan sehingga tanteku menjadi senang dan menghadiahiku sebuah baju yang sesuai dengan ukuran tubuhku agar aku belajar untuk berguna bagi orang lain...
Ketika aku meminta kecukupan pada-Nya, TUHAN tidak memberikanku harta yang banyak agar aku senang-senang dan bahagia... Tapi Ia memberiku banyak teman yang membutuhkanku dalam masalah keuangan agar aku belajar berbagi meski dalam kekuranganku ...Dan Ia-pun mencukupkanku ....
Ketika aku meminta untuk menjadi seorang pemimpin yang baik pada-Nya, TUHAN tidak memberiku fasilitas yang nyaman sebagai seorang pemimpin... Tapi Ia memberiku teman-teman yang membutuhkan pertolonganku agar aku belajar menjadi seorang hamba ...
Ketika aku meminta untuk menjadi orang yang setia pada-Nya, TUHAN tidak mengijinkanku terus berada dikaki-Nya tapi ia memberiku kaki dan hati yang haus untuk mengejar hadir-Nya..
Ia tetap tak 'kan meninggalkanku namun membiarkan waktu berlalu terasa sangat lama karena kesetiaan hanya bisa diukur dari waktu...
Ia tetap berada dibelakangku tanpa kusadari dan membiarkan orang-orang disekitarku tertawa akan pilihan yang kuambil untuk setia pada-Nya... Ia menatapku dan ingin mengukur kesetiaanku pada-Nya di saat aku merasa Dia seakan terasa sangat jauh ...
Dia menilaiku.... Dia menilai hatiku .....
Aku ini hanyalah seorang hamba.. Hukumlah aku TUHAN jika aku berani mengaku bahwa aku bisa tanpa-Mu.... Terima kasih atas Nyawa yang sudah Kau korbankan untuk semua kesalahanku... Ini aku TUHAN....ini hidupku... hanya untuk-Mu..
